JEDA
Mungkin banyak yang kesal karena belakangan ini saya kerap mengabaikan pesan masuk melalui whatsapp atau instagram, dan ini berlangsung cukup lama. Saat ini memang saya sedang merasakan kelelahan yang luar biasa tanpa tahu sebabnya. Di bulan Desember lalu bahkan saya harus berlibur di rumah sakit, sementara keluarga besar saya menikmati liburan di puncak.
Penyebabnya lagi-lagi karena Hb saya rendah dan pneumonia akut. Saya memang mengidap anemia defisiensi besi sejak masih anak-anak, karena kebetulan almarhumah mama saya juga mengidap anemia. Betapa tersiksanya saya setiap datang bulan, badan dan kepala nyeri, lemas luar biasa. Tapi ya saya masih aja 'bandel', saya tidak bisa menghentikan kebiasaan saya minum kopi. Bagi saya, kopi bisa membuat hidup saya terasa lebih damai saat pikiran ruwet gak karuan.
Baru beberapa hari saya keluar dari rumah sakit, tiba-tiba saya harus masuk IGD lagi karena dehidrasi parah dan Hb yang belum juga normal. Hmm ditambah lagi saya lupa makan. Ih kok ada ya orang yang lupa makan, mana sering pula? Jangan ditiru ya gaes ya..
Penyebab utamanya sih bukan cuma karena Hb, tapi pikiran saya terlalu penuh dengan hal-hal yang seharusnya tidak perlu saya cemaskan. Kalau pikiran lelah, otomatis tubuh pun ikut kelelahan. Dari situ, timbul macam-macam keluhan seperti asam lambung yang naik, sesak napas, tidak nafsu makan atau insomnia.
Makanya saya mencoba untuk mengambil jeda dari paparan sosial media. Saya hanya membaca pesan penting dari grup sekolah atau keluarga. Bukan berarti saya menganggap teman-teman tidak penting, tetapi saya memang sedang kehabisan energi untuk berinteraksi bahkan sekedar berkomunikasi di chat dengan teman-teman. Saya bahkan tidak sanggup mengunjungi rumah orang tua saya karena saya kelelahan parah.
Pun ketika saya harus kontrol ke psikiater, rasanya saya ingin menghilang karena situasi rumah sakit saat itu sangat ramai sampai pasien berjejalan di lobby pendaftaran karena sistem RS sedang error. Walau pun saya ingin sekali menangis, tapi saya berusaha untuk tidak panik. Betapa tersiksanya saya menahan gemetar hanya karena melihat banyak orang di sekeliling saya. Duh.
No comments for "JEDA"
Post a Comment