Waktu Belanda Mabuk Lahirlah Batavia
Judul Buku : Waktu Belanda Mabuk, Lahirlah Batavia
Penulis : Alwi Shahab
Penerbit : Buku Republika
Tebal : 268 halaman
ISBN : 978-602-7595-19-4
Penulis : Alwi Shahab
Penerbit : Buku Republika
Tebal : 268 halaman
ISBN : 978-602-7595-19-4
Mei 1619, sewaktu Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen menaklukkan Jayakarta, ia ingin memberi nama kota yang baru dibangun dari reruntuhan puing-puing di Sunda Kelapa ini dengan nama De Hoorn. De Hoorn adalah kota kelahiran Coen yang terletak di salah satu provinsi di Noord Holland (Belanda Utara) dan merupakan kawasan nelayan.
Namun, belum sempat ia menamakan kota tersebut, dalam pesta kemenangan tiba-tiba ada seorang soldadoe VOC yang tengah mabuk meneriakkan kata-kata "Batavia.. Batavia..". Entah bagaimana prosesnya, akhirnya kota yang terletak di muara sungai Ciliwung dan sekitarnya itu diberi nama Batavia.
Berulang kali Coen berusaha untuk mengubahnya, namun ia tidak berhasil. Pasalnya para pemegang saham kongsi dagang Belanda di Netherland justru lebih memilih nama Batavia daripada usulan nama dari JP. Coen tersebut. Konon, sang gubernur tidak mau menyebut nama Batavia untuk beberapa waktu.
Menurut Encyslopedisca Woorden Boek voer Groot Nederland di tahun 1937, Batavia (Bataviren van Oranye) adalah salah satu suku bangsa Jerman yang menempati pulau Bataviren, yakni kawasan yang diapit sungai Rijn dan beberapa sungai lainnya kurang lebih 100 tahun sebelum Masehi. Kemudian Batavia resmi menjadi ibukota Hindia Belanda hingga sampai berakhirnya penjajahan kolonial pada tahun 1942.
Awalnya pada tahun 1937, Batavia hanya dihuni sekitar 450 ribu jiwa. Dan kala itu Amsterdam malah masih lebih banyak penduduknya, yakni sekitar 800 ribu jiwa. Namun di awal tahun 1970, ketika gubernur DKI Jaya, Ali Sadikin berkunjung ke Belanda, penduduk Amsterdam belum mencapai satu juta jiwa, sementara penduduk Batavia sudah mencapai tiga juta jiwa. Maka tidak heran jika saat ini Batavia semakin semrawut dengan jumlah penduduk yang semakin padat.
Buku ini sangat menarik untuk dibaca. Melalui buku ini, Abah Alwi seakan-akan membawa kita masuk ke lorong waktu Jakarta Tempo Doeloe, dengan penuturan sejarah yang renyah dan ringkas. Batavia dan sejarahnya yang berkaitan erat dengan cikal bakal lahirnya bangsa dan negara ini.
No comments for "Waktu Belanda Mabuk Lahirlah Batavia"
Post a Comment