MOEMIE, Gadis Berusia Seratus Tahun - Marion Bloem

Judul Buku       : MOEMIE, Gadis Berusia Seratus Tahun

Penulis             : Marion Bloem

Penerjemah      : Widjajanti Dharmowijono

Penerbit           : Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)

Tahun Terbit     : Oktober 2016

Tebal               : 624 Halaman

ISBN               : 978-602-424-097-4

Tidak ada yang tahu siapa nama gadis itu dan kapan gadis itu dilahirkan. Orang-orang hanya menyebut namanya Moemie, yang sepanjang usianya mengalami banyak peristiwa, sejak zaman peperangan hingga peristiwa bom menyakitkan di tahun 1998. Gadis itu mengetahui banyak hal yang akan terjadi, tetapi sayangnya ia tidak bisa mengetahui jalan hidupnya sendiri.

Kesedihan dimulai sejak ia dititipkan di panti asuhan. Saat itu ibu asuhnya menyatakan bahwa ia harus mendapatkan pendidikan yang baik sesuai dengan ajaran gereja seperti yang diminta oleh laki-laki yang pernah menitipkannya dulu kepada sang ibu asuh. Bukan hanya sosok ibu, bahkan Moemie tidak tahu kapan pastinya ia dilahirkan dan apa kewarganegaraannya. Apakah ia bagian dari warga negara Indonesia asli, atau keturunan seperti yang dikatakan oleh orang-orang di sekitarnya atau seperti bayangan nenek buyut yang sering nampak di benaknya. 

Ketika mendapat pendidikan, ia pun sering mengalami kemalangan. Tak jarang ia harus rela dikurung di dalam ruangan yang gelap karena dianggap melanggar aturan gereja. Hanya suster Helena yang peduli kepada Moemie. Berbagai kejadian buruk bisa ia lihat dan tentu saja itu seperti sebuah kutukan.  Kelebihan ini membuatnya dihindari atau malah banyak orang yang menanyakan bagaimana nasib dan garis hidup mereka.

Seumur hidup, Moemie mengabdi kepada keluarga Mamelie, yang mengadopsinya ketika ia sedang merindukan kehangatan sebuah keluarga. Selama beberapa waktu, Moemie harus menempati kamar kosong terpisah yang letaknya ada di halaman belakang, yang kabarnya bahwa kamar itu berhantu. Moemie baru diizinkan tinggal di rumah induk bersama Mamelie dan anak-anaknya jika ia berhasil memecahkan misteri menakutkan di kamar kosong tersebut. Benar saja, banyak kejadian aneh sejak pertama kali Moemie tidur di kamar tersebut. Entah hal mengerikan seperti apa yang pernah terjadi di kamar tersebut. Akankah Moemie bisa memecahkan misteri itu?

Tak hanya itu, ia juga sering melihat sosok anak kecil yang berdiri diam di belakang Mamelie. Namun, Moemie tidak sanggup mengatakan apa-apa kepada Mamelie, padahal ia sangat ingin menanyakan siapa sebenarnya sosok anak lelaki tersebut.

Plot cerita maju - mundur dan terus berulang, menggambarkan masa kini dan masa-masa penjajahan. Bagaimana akhirnya keluarga Mamelie terpaksa menyerahkan rumahnya dan tinggal di kamp-kamp milik Jepang. Hanya Moemie yang diizinkan tinggal di pemukiman warga karena ia terdaftar sebagai warga Hindia. Moemie jatuh cinta kepada lelaki keturunan Indo-China yang sering datang untuk bermain musik setiap kali Mamelie mengadakan pesta di rumahnya. Namun apakah Moemie berani menyatakan perasaannya?

Buku ini sangat saya rekomendasikan untuk teman-teman yang menyukai fiksi dengan latar sejarah. Sosok Moemie digambarkan sebagai perempuan yang mengalami kehidupan lintas generasi dan memiliki penglihatan khusus yang membuatnya terkenal di antara warga Hindia Belanda.